Iman seharusnya berada dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam setiap hal yang kita lakukan, putuskan atau jalani. Sebuah kualitas hidup orang benar sesungguhnya sangatlah ditentukan oleh seberapa besar iman mengisi hidup mereka.
Iman bukan hanya berarti sekedar menerima Yesus, and that’s it. Titik. kita tidak perlu berbuat apa-apa lagi. Yang penting saya menerima Yesus, bagaimana saya hidup itu lain soal. Hidup boleh seenaknya, tidak perlu memperhatikan atau mengasihi orang lain, terus diombang-ambingkan rasa takut atau kuatir. Bukan seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar